Senin, 28 September 2015

Tata cara mengkonfigurasi Access Point Pada merk TP-Link TL-WA701N

Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut secara sistematis:

1.     Sama seperti mengkonfigurasikan access point lainnya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0.
2.    Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai.

3.    Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight.
4.    Buka sebuah web browser pada laptop, kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa IP default access point jenis ini adalah 192.168.1.1, namun pada praktek ini saya menggunakan access point yang IP address-nya diubah yaitu 10.10.7.1 Maka ketikkan IP 10.10.7.1 pada address bar, lalu tekan Enter pada keyboard.
5.    Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian klik OK.






6.    Kemudian akan muncul sebuah halaman web seperti berikut : 
 



7.    Klik teks "Network" pada jendela sebelah kiri untuk mengatur tipe jaringan (Static IP / DHCP), main IP dari access point (IP local), dan subnet mask. Jika IP access point diubah dari IP default-nya, maka halaman web akan menghilang. Untuk menampilkannya kembali, ubah IP laptop sehingga menjadi se-network dengan IP access point yang baru. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

8.    Setelah itu lakukan pengaturan wireless dengan meng-klik teks Wireless pada jendela sebelah kiri kemudian pilihWireless Setting.
9. Pengaturan yang perlu dilakukan adalah pengaturan SSID (nama jaringan), Region, Channel (untuk informasi mengenai channel wireless), dan Mode. Yang lainnya adalah pengaturan opsional (tergantung kebutuhan). Dalam hal ini saya membuat nama jaringan (SSID) yaitu tujuh. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

10.  Setelah itu lakukan pengaturan untuk DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point. Klik teks DHCP pada jendela sebelah kiri, kemudian pilih DHCP Settings. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan range user sebanyak 10 client dari 10.10.7.10 - 10.10.7.20. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :

11.  Setelah semua pengaturan selesai diberikan, reboot access point dengan meng-klik teks System Tools kemudian pilih Reboot.

12.  Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi seperti gambar berikut :

Setelah proses restarting selesai, maka selanjutnya adalah lakukan pengetesan jaringan access point yang baru dibuat. Gunakan sebuah laptop lain untuk mengakses jaringan wireless dengan nama tujuh. Kemudian lihatlah IP DHCP yang diperoleh laptop tersebut selama terkoneksi dengan jaringan tujuh. Tentunya IP yang didapatkan akan berada pada range 10.10.7.10 sampai 10.10.7.20.

Senin, 21 September 2015

Setting access point TP LINK TL-WA500G

  Setting access point TP LINK TL-WA500G 
1. Dalam melakukan setting acces point yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui ipusername, dan password dari access point tersebut.

2. Pada kasus ini kita menggunakan access point TP LINK, pada bagian belakang access point ini terdapat keterangan: 
Ip : 192.168.1.254 
Username : admin 
Password : admin
  
3. Setelah semua keterangan diatas diketahui langkah selanjutnya adalah memasang semua perangkat pendukung agar access point tersebut dapat berfungsi. Seperti memasang antenna, kabel power, dan menghubungkan kabel jaringan pada access point dengan komputer yang digunakan untuk mensetting access point.

4. Langkah selanjutnya adalah mensetting IP pada komputer yang digunakan untuk setting access point. Ip pada access point diatas adalah 192.168.1.254, maka kita harus menggunakan IP yang mempunyai network id yang sama dengan ip access point. Seperti menggunakan ip 192.169.1.1, ip tersebut yang akan digunakan sebagai ip komputer.


image


5. Setelah setting ip dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan pengecekan koneksi jaringan dengan melakukan ping ke ip access point.

image


6. Apabila terdapat hasil seperti diatas maka koneksi antara access point dengan komputer terhubung.

7. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting access point menggunakan halaman browser seperti Mozilla Firefox. Seperti gambar dibawah ini:

image

8. Pada form isian diatas diisi sebagai berikut : 
User Name : admin 
Password : admin 
Kemudian klik OK

9. Berikut adalah tampilan utama atau status untuk melakukan setting access point menggunakan halaman web. Caranya yaitu dengan mengetikkan ip access point pada halaman web.

image


10. Untuk melakukan perubahan ip pada acces point dapat mengklik sub menuNetwork pada menu Basic Setting.

image


11. Untuk melakukan perubahan nama SSID, Region, Wireless Security, MAC Filtering, dan Wireless Statistics. Dapat merubah pada bagian menu Basic Settings pada submenu Wireless.

a. Basic Settings, pada bagian ini digunakan untuk melakukan perubahan SSID dan Region.

image

Kita dapat merubah SSID dan Regionnya seperti dibawah ini: 
SSID = CIKINI HOTSPOT 
Region = Indonesia 
Kemudian klik Save.

image


b. Security Settings, pada bagian ini digunakan untuk mensetting password, agar clien yang terkoneksi dengan access point harus memasukkan password. Berikut adalah tampilan dari security settings pada access point menggunakan WPA-PSK/WPA2-PSK.

image

Pada gambar diatas menunjukan bahwa password dari WPA-PSK/WPA2-PSK, yaitu: 
PSK Passphrase : password 
Setelah setting password dilakukan, kemudian klik Save.


c. MAC Filtering, MAC Filtering digunakan untuk untuk memfilter clien mana saja yang boleh terkoneksi dengan access point, dengan memasukkan alamat MAC Address pada daftar MAC Address yang boleh terkoneksi dengan access point. 
Berikut adalah cara untuk mengetahui alamat MAC address pada komputer: 
- Klik tombol Start > ketik cmd pada menu search > enter 
- Ketik perintah >ipconfig /all 
- Berikut adalah tampilan untuk mengetahui alamat MAC Address dari komputer.

image

Untuk mengetahui alamat MAC Address pada komputer dapat dilihat pada bagian Physical Address. Contoh: 
Physical Address : 00-1F-E1-3E-4C-8D 
Cara memasukkan MAC Address pada access point: 

a) Klik pada bagian MAC Filtering, seperti pada gambar dibawah ini.



image

b) Kemudian pada bagian Wireless MAC Address Filtering klik Enable. Berikut adalah tampilan setelah kita klik Enable.

image

c) Kemudian klik Add New . . . 
Kemudian akan tampil gambar seperti berikut:

image

Berikut keterangan yang harus diisi:

MAC Address : 00-1F-E1-3E-4C-8D 
Description : mac address yang bias diakses 
Privilege : allow 
Status : Enable
  
Keterangan diatas menunjukkan bahwa hanya komputer yang mempunyai mac address diatas yang boleh terkoneksi dengan access point. 
Setelah semua setting telah dilakukan kemudian klik Save. Berikut adalah tampilan setelah semua setting selesai dilakukan.

image


12. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting DHCP agar setiap clien secara otomatis mendapat ip dari access point. Untuk melakukan setting DHP kita dapat mengklik submenu DHCP Settings pada menu DHCP. Berikut adalah tampilan untuk setting DHCP:

image

Berikut adalah cara melakukan setting DHCP pada access point: 
DHCP Server : Enable 
Start IP Address : 192.168.1.100 
End IP Address : 192.168.1.199 
Keterangan diatas menunjukkan bahwa DHCP telah diaktifkan, kemudian IP yang diberikan yaitu dari 192.168.1.100 sampai 192.168.1.199. Berarti access point ini hanya dapat memberikan sekitar 100 IP atau hanya 100 clien yang dapat terkoneksi dengan access point.

image

Setelah semua proses telah dilakukan kemudian klik Save
13. Apabila kita akan mengganti username dan password yang digunakan untuk masuk atau login ke dalam settingan access point maka dapat dilakukan dengan mengklik submenu Password pada menu System Tools.

image


14. Setelah semua setting selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan Reboot, yaitu dengan tombol Reboot pada submenu Reboot pada menu System Tools. Berikut adalah gambar untuk melakukan Reboot.

image

Reboot berfungsi agar semua setting yang telah kita lakukan dapat tersimpan dalam access point.
MACAM MACAM TOPOLOGI WFI



Topologi ad-hoc adalah topologi jaringan wi-fi dimana komputer maupun mobile station terhubung secara langsung tanpa menggunakan AP (Access Point). Jadi komunikasi langsung dilakukan melalui masing-masing perangkat wireless yang terdapat pada komputer atau perangkat komunikasi lainnya. Prinsip kerja ad-hoc  sama dengan prinsip kerja jaringan komputer secara peer to peer.
  
Kelebihan

Topologi ini memiliki kelebihanyang sangat jelas, yaitu hemat biaya. Mengapa demikian? Ya, untuk terkoneksi saja kita tidak perlu menambahkan perangkat apapu, seperti misalnya access point yang sering digunakan dalam jaringan wireless.

Kekurangan
1.     Masalah yang sering ditimbulkan oleh koneksi AdHoc adalah kapasitas bandwith yang sangat terbatas, sehingga hal ini sangat memungkinkan lambatnya proses transfer data.
2.    Tidak hanya bandwith, jangkauan sinyal yang dipancarkan oleh perangkat wifi adapter pada komputer klien pun tidak bisa terlalu jauh.
3.    Untuk keamanan juga, koneksi AdHoc ini masih sangat kurang, yaitu masih sebatas WEP. Sangat berbeda bila dibandingkan dengan access point yang sudah support WPA dan WPA2.

Topologi Infrastruktur


  



Topologi infrastruktur adalah topologi pada jaringan wi-fi dimana komputer-komputer maupun mobile station dalam suatu jaringan terhubung melalui AP. Jadi, setiap komputer maupun mobile station yang hendak berhubungan harus melewati AP terlebih dahulu, baru kemudian dapat menggunakan sumber daya yang ada pada jaringan.

Kelebihan
1.     Kapasitas bandwith jelas lebih besar, karena koneksi setiap wifi klien hanya mengarah pada access point saja.
2.    Jangkauan perangkat Access point biasanya sudah dibuat cukup besar, ditambah lagi kita bisa memperbesar sendiri daya jangkau dari access point.
3.    Keamanan, tidak diragukan lagi, karena access point sudah dilengkapi dengan sistem autentifikasi WPA dan WPA2

Kekurangan
Kita harus menambah biaya untuk pengadaan perangkat access point. Karena perangkat inilah yang menjadi pusat dari semua koneksi yang ada pada topologi infrastructure.
1.      Fungsi dan Tugas Access Point.
Ø Tugas Access Point :
Access point bertugas memberi akses ke suatu jaringan dimana client bisa terhubung ke server. Access point juga bertugas membatasi, mengijinkan serta memutus alur koneksi dari client.

Ø Fungsi Access Point :
1.     Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2.     Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy(WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3.     Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses

4.    Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel Access point juga bisa memfungsikan dirinya sebagai router, Bridge maupun menamakan dirinya sebagai hotspot dalam tugasnya. Fungsi Acces point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal semakin luas jangkauannya.
1.      Macam – macam alat Pemancar.
Berikut adalah Alat-alat Yang Dibutuhkan untuk Membuat Jaringan Wifi, seperti Access Point, Antena Omni, Box Access Point, Kabel Pigtail/Kabel Jumper, POE (Power Over Ethernet), Kabel UTP/STP, Penangkal Petir (Lightning Arrester), Tower.

1.    Access Point

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

2.
Antena
Pada dasarnya ada beberapa tipe antenna yang biasa digunakan untuk operasional jaringan wireless Internet, diantaranya:
1.    Antenna Omnidirectional, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses klien dalam radius 360 derajat.
2.    Antenna Sectoral, biasanya digunakan pada Akses Point untuk memberikan akses Internet pada klien dalam radius tertentu, biasanya 90 derajat, 120 derajat dan 180 derajat.

 Sektoral
Antenna sektoral seperti hal-nya Antenna Omnidirectional mempunyai polarisasi vertikal & dirancang untuk digunakan pada base stasion (BTS) tempat Akses Point berada. Berbeda dengan antenna omnidirectional yang dapat memberikan servis dalam jangkauan 360 derajat. Antenna sektoral hanya memberikan servis pada wilayah/ sektor yang terbatas. Biasanya 45-180 derajat saja. Keuntungan yang diperoleh dengan membatasi wilayah servis tersebut, antenna sektoral mempunyai gain yang lebih besar daripada antenna omnidirectional. Biasanya antenna sektoral mempunyai gain antara 10-19 dBi. 




Parabola
  


Antenna Parabola biasanya mempunyai penguatan minimal sekitar 18-28 dBi. Tampak pada gambar samping sebuah antenna parabola dengan polarisasi horizontal yang biasa digunakan untuk komunikasi point to point (P2P). Menggunakan antenna 24dBi untuk jarak dekat tidaklah effektif. Saran bagi para pengguna WLAN, sebaiknya di gunakan antenna dengan gain secukupnya supaya reliabilitas tetap tinggi dari gangguan mekanik, seperti antenna tergeser dll.



Grid

Termasuk dalam jenis parabolic karena berdasarkan pantulan dan penguatan frekuensi yang terfokus pada satu titik. Jenis antena ini adalah yang paling baik penguatan sinyalnya. Jarak bisa jauh bisa mencapai 20 km.

 Yagi















pertama kali ditemukan oleh orang Jepang, Yagi. Pada mulanya digunakan untuk radio komunikasi, namun pada perkembangannya bisa diaplikasikan untuk kebutuhan wireless. Jarak tangkap kurang lebih 1-2 km.


3. Box Access Point











Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.


4. Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.


5. POE (Power Over Ethernet)

Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


6. Kabel UTP/STP
Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.


7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.


8. Tower
Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.



PERANGKAT CLIENT WLAN :
  1. Pada sisi client, untuk menangkap sinyal dari “antena omni” anda maka perangkat client sbb : Untuk Client yang jaraknya dari tempat pemancar kurang dari 1 KM, lebih ekonomis jika menggunakan wajan bolic, dimana pada perangkat tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan USB Wifi, yang disambungkan dengan kabel UTP plus kabel extended USB, jadi langsung anda bisa menancapkannya ke komputer.
  2. Apabila jarak client lebih dari 1 KM, anda membutuhkan 2 perangkat, pertama, access point dan kedua antena eksternal pengarah atau type grid untuk menangkap sinyal dari pemancar anda. Berikut rekomendasinya :

  • Jarak 0-1 KM, pakailah wajan bolic lebih ekonomis
  • Jarak 1-2 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antenanya anda bisa pakai Yagi atau Backfire
  • Jarak 2-3 KM, Akses poin merk Edimax/Minitar/Linksys, antena Grid 24db
  • Jarak 3-10 KM. Akses poin merk Senao SL2611/Mikrotik, antena Grid 24db
  • Jarak 10 KM lebih, Akses poin merk Senao ECCB3220/Mikrotik, antena Grid 24db